Minggu, 29 September 2019

Tips-Tips Dalam VideoGrafi

Kenapa videografi itu penting?

Dalam kehidupan sehari-hari banyak kejadian yang sangat berarti jika direkam dalam format video, misal kecelakaan, peristiwa alam, pernikahan, dan banyak hal lain yang terjadi hanya sekali saja.
Videografi bisa menjadi bukti yang lebih dapat dipercaya daripada fotografi, karena detail kejadian bisa terekam frame per frame. Sarana media komunikasi pun sangat diminati dalam bentuk video, semisal video call atau live streaming video.
Di tahun belakangan ini, videografi bisa dihasilkan dari berbagai alat elektronik canggih yang tidak secara spesifik diperuntukkan merekam gerak, misal kamera foto, smartphone, kamera bantu parkir mobil, dan sebagainya.
Fungsinya pun bermacam-macam, dari segi alasan piranti keselamatan, sarana pelengkap sebagai strategi marketing bahkan untuk sekedar gaya. Yang jelas apapun fungsi utamanya bisa kita manfaatkan untuk menghasilkan konten yang berkualitas.

Secara pribadi saya sangat yakin bahwa kalian semua yang membaca artikel ini pernah menghasilkan konten video, terutama dalam dunia media sosial. Dan satu hal yang pasti pula bahwa video yang kita buat menghasilkan sesuatu juga. 

VIDEOGRAFI ? 

Sebelum kita bahas lebih jauh tentang videografi, mari kita pahami dulu apa itu videografi? ada berapa macam videografi? alat apa saja yang kita butuhkan untuk memproduksi hingga mengemas sebuah karya videografi?

Videografi adalah media untuk merekam suatu moment/kejadian yang dirangkum dalam sebuah sajian gambar dan suara yang dapat kita nikmati dikemudian hari baik sebagai sebuah kenangan ataupun sebagai bahan kajian untuk mempelajari apa yang sudah/pernah terjadi.

Videografi sendiri banyak digunakan oleh berbagai kalangan untuk berbagai kepentingan. Mulai dari individu hingga kelompok. Bahkan setiap negara dapat dipastikan memiliki arsip tentang sejarah negaranya yang berupa video.

Seiring dengan perkembangan jaman dan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi terkini videografi dapat dinikmati dengan berbagai cara dan berbagai format pun ditawarkan oleh para ahli teknologi di dunia. Saat ini ada 2 jenis video yang teredia yaitu analog dan digital.

Seorang videografer dikategorikan atau mengkategorikan diri menjadi 2, yakni videografer amatir dan videografer profesional. Amatir atau Profesional, sebetulnya hanyalah istilah dan status semata. Sayangnya, seolah ada anggapan jika videografer amatir hasilnya pasti tidak bagus. Dan karena merasa hanya amatiran, seseorang merasa sah-sah saja jika rekaman videonya tidak bagus. Sebaliknya, ada anggapan bahwa videografer profesional pasti bisa menghasilkan gambar-gambar yang bagus. Belum tentu seperti itu.

Dalam dunia videografi – sebagaimana berlaku juga dalam bidang lain – profesionalisme sebetulnya lebih merupakan prinsip dan itikad bagaimana kita bekerja dan berkarya secara sempurna dengan kaidah, mekanisme dan standar kualifikasi tertentu.

Para videografer profesional yang menjadikan videografi sebagai sebuah profesi, atau setidaknya yang menyebut dirinya videografer profesional, sebetulnya belum tentu menghasilkan gambar-gambar yang bagus (banyak contoh bisa dilihat di layar televisi, khususnya televisi lokal). Sebaliknya, meski hanya ditujukan untuk kepentingan nonprofit dan sekedar kesenggangan, belum tentu seorang videografer amatir tidak bisa menciptakan gambar-gambar dengan citarasa profesional. Artinya, professional look bisa didapat oleh siapa saja.

Kemudahan yang disediakan oleh perkembangan teknologi videografi digital, membuat setiap orang mampu (atau merasa mampu) melakukan apa saja selama piranti tersedia, meski terkadang mengabaikan atau tidak menyadari prinsip-prinsip dasarnya, baik secara teknis maupun estetis.

Begitu juga dalam hal piranti videografi. Profesionalisme tidak dibedakan oleh jenis kamera yang digunakan. Apakah karya videografi Anda akan berkesan amatir atau profesional, sangat tidak tergantung pada jenis dan standard kamera yang digunakan. Piranti hanya membatasi untuk apa hasil akhir akan digunakan. Inipun tidak mutlak benar. Dalam kondisi tertentu (dalam aktifitas jurnalistik, misalnya), terkadang tujuan profesional dapat dipenuhi dengan piranti videografi amatir (bahkan oleh videografer amatir dengan teknik videografi amatiran). Sebaliknya, meski hanya menggunakan kamera amatiran, Anda tetap bisa menghasilkan gambar-gambar yang menarik dengan citarasa profesional.


TIPS YANG PERLU DI PERHATIKAN ! ! !

1. RTFM

Pelajari bagian kecepatan shutter atau shutter speed, kemudian coba untuk mengambil gambar didalam dan diluar ruangan, coba pelajari menu-menu yang ada dalam kamera Anda. Sebagai langkah awal Anda bisa membaca buku panduan manualnya sebanyak 2 kali, agar Anda lebih mudah untuk memahami pengoprasiannya.

2. Persiapan

Memiliki tahap perencanaan karena tidak semua tunas yang spontan. Sedikit persiapan tidak sama dengan yang tidak ada persiapan sama sekali. Adalah baik untuk memiliki pikiran yang telah ditetapkan tentang apa yang akan Anda shooting. Miliki sebuah gagasan tentang bagaimana aliran video secara umum.

3. Hindari Zooming In dan Out Terlalu Banyak

Digital camcorder saat ini banyak diproduksi dengan fitur super duper 1000x zoom in dan zoom out. Ini adalah hal yang baik, tapi masalahnya adalah banyak orang terbawa untuk menggunakan fitur ini tanpa mengetahui apa titik lemahnya fitur ini. Gunakan fitur memperbesar dan memperkecil ini seminimal mungkin. Bahkan jika Anda harus menggunakannya, lakukanlah secara perlahan-lahan. Menggunakan fitur ini dengan lambat jauh lebih profesional dibandingkan Anda menggunakan zoom dengan cepat.

4. Gunakan Tripod

Pada kebanyakan Video buatan sendiri akan terlihat goyang gambarnya, dan itu sangat tidak enak untuk dilihat. Dan untuk mengatasi itu Anda membutuhkan sebuah Tripod untuk menyangga kamera Anda tetap tenang dan tidak goyang sewaktu Anda melakukan pengambilan gambar.

5. Posisikan Pengambilan Gambar dengan Baik

Kameramen yang buruk adalah Dia yang malas berpindah-pindah tempat. Bergeraklah, geser badan Anda arahkan tembakan Video yang paling bersih tanpa halangan apapun. Carilah posisi angle shoot terbaik menurut Anda. Memiliki beberapa gambar di berbagai sudut. Bahan lebih Anda bisa mendapatkan semakin banyak pilihan yang dapat Anda miliki. Jika rekaman gagal, tembakan sudut yang lain dapat menutupi untuk itu. Usahakan jangan bergeser pada waktu kamera masih bekerja ( RECORD )

6. Normal Angle

Pada posisi normal angle, kemera ditempatkan kira-kira setinggi mata subyek. Tentu saja normal angle sangat tergantung pada tingig subyek yang dishooting. Bila kita merekam kelompok anak-anak kecil yang sedang bermain, normal angle untuk orang dewasa tentu saja terlalu tinggi, maka kamera harus diturunkan setinggi mata anak.

7. Short & Simple (pendek dan sederhana)

Jangan pernah men-shoot klip video lebih dari dua menit. Ini membosankan penonton sampai JAMURAN! Menggunakan banyak klip pendek durasi 10 sampai 20 detik jauh lebih efektif.

8. Hindari Backlight

Jangan memaksakan melawan cahaya, Hindari cahaya kuat didepan Anda, Anda harus membelakangi sumber cahaya, bila memang terpaksa Anda harus melawannya dengan menggunakan lighting / pencahayaan lampu, Anda juga bisa dengan menggunakan reflektor, akan tetapi itu untuk subyek dengan jarak yang dekat.

9. Pencahayaan

Anda perlu memiliki sistem pencahayaan sendiri untuk membantu kamera yang kita punya. Hal yang merusak video adalah pencahayaan yang buruk. Saya telah melihat beberapa video yang inovatif dirusak oleh pencahayaan yang buruk. perlu diingat bahwa menjaga daerah yang cukup terang sangat penting bagi keberhasilan shoot. Khususnya untuk pengambilan gambar didalam ruangan.

10. Check Sound

Tips ini mungkin tidak penting bagi pengguna rumah tangga. Tapi jika Anda seorang videografer yang profesional, Anda harus memiliki mikrofon yang terpasang pada camcorder Anda. Mikrofon adalah alat penting agar suara menghasilkan kualitas audio yang lebih baik. Ingat, suara mengatakan hampir setengah dari apa yang ingin Anda gambarkan didalam Video Anda.